Tuesday, July 10, 2007

Bila Menang, Adang Bisa Bernasib Seperti Nurmahmudi

2007-07-10 17:10:00
M. Rizal Maslan - detikcom
Jakarta - Untuk membenahi Jakarta dengan segala macam problematikanya memang bukan perkara gampang. Selain dibutuhkan program yang bagus, juga harus didukung banyak pihak, terutama kekuatan politik.

Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Saiful Mujani berpendapat, jika dalam Pilkada DKI Jakarta pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar yang keluar sebagai pemenang sangat berisiko.

"Adang akan selalu mendapatkan hambatan secara politik. Tentunya banyak program yang selama ini dijargonkan tidak bisa jalan," kata Saiful saat berbincang-bincang dengan detikcom, Selasa (10/7/2007).

Saiful juga memprediksi, bila Adang yang didukung PKS menang, kondisi kepemimpinannya akan sama seperti di Depok. Walikota Depok Numahmudi Ismail saat ini kerepotan membangun kota Depok karena programnya banyak
diganjal DPRD setempat.

"Akhirnya masyarakat Depok sangat kecewa karena pembangunan tidak berjalan," ungkap Mujani.

Majunya PKS sendirian dalam ajang Pilkada DKI, karena PKS saat pemilu 2004 memperoleh suara terbanyak di wilayah Jakarta.

Tapi persoalannya, imbuh Mujani, walaupun perolehan suara PKS di Jakarta saat Pemilu 2004 unggul, tapi suaranya tidak mayoritas.

Hal senada juga dikatakan tokoh Betawi Rusdi Saleh. Menurutnya, jika Jakarta dipimpin orang yang tidak punya pengaruh kuat di ranah politik, bukan saja pembangunan tidak berjalan. Perkembangan Jakarta juga akan
mengalami kemunduran.

"Saya kira bila Adang yang nanti memenangkan Pilkada, dia akan membangun Jakarta dari awal lagi. Ini jelas bisa bikin kacau Jakarta," kata Rusdi. (zal/nrl)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/10/time/171047/idnews/803235/idkanal/10

Komentar:
Pantesan Bangsa Indonesia tidak maju karena para pemimpinnya ( DPR,DPRD) tidak mau di melakukan pembangunan yang berpihak kepada rakyat.Sebab pembangunan yang demikian tidak banyak menghasilkan uang.

Nurmahmudi jadi Walikota dengan susah payah di halangi dengan berbagai cara ( tidak tahu malu nih yang menghalangi), sampai sudah terpilih pun masih dihalangi dengan demontrasi yang janjinya akan mengerahkan 17.000 orang eh ternyata hanya kurang dari 500 orang.
Saya paham dengan terpilihnya Nurmahmudi Ismail lahan korupsi jadi tertutup.....susah nyari lahan untuk korupsi.

Dan hakim yang memutuskan kasus ini Nana Juwana( MA telah memberi sanksi akan hal ini) .....semoga selalu di ingat sebagai hakim yang bermasalah...saya enggak tahu bagaimana tanggung jawabnya di akhirat kelak..atau memang tidak percaya hari akhir?




No comments: