Monday, August 27, 2007

Lagi, Pencalonan Subardi Ditolak

Massa Pro-Suryana Mengepung Kantor DPC PDIP dan Rumah Dinas Wali Kota

CIREBON, (PR).-
Sedikitnya seratus massa pendukung H. Suryana, yang tersisih dari bursa pencalonan wali kota yang digelar DPC PDIP Kota Cirebon, berunjuk rasa di depan rumah dinas Wali Kota Cirebon, Subardi, S.Pd., Minggu (26/8), sekitar pukul 16.00 WIB.

Mereka sebelumnya mendatangi kantor DPC PDIP Kota Cirebon di Jln. dr. Ciptomangunkusumo No. 81 dan kediaman Ketua DPC PDIP setempat, Edi Suripno, S.I.P., di Jln. KS. Tubun, Kec. Kejaksan. Massa yang terdiri dari remaja dan orang tua itu, dipimpin Ketua PAC Lemahwungkuk, Hartoyo.

Iringan massa yang menggunakan puluhan motor dan mobil angkot tersebut, langsung mengepung kantor dan terus-menerus meneriakkan yel-yel ihwal keputusan DPP PDIP yang dinilai sarat dengan politik uang. Mereka menyampaikan aspirasinya sekitar setengah jam. Karena tidak ada yang menanggapi, massa akhirnya bergerak ke kediaman Edi Suripno yang merupakan rumah dinas Wakil Ketua DPRD.

Sesampainya di rumah Edi Suripno, massa kemudian turun dan meminta penghuni rumah keluar. Massa kemudian melempari rumah dengan menggunakan air kemasan dan mendorong-dorong pintu gerbang. Karena tidak ada yang menanggapi, massa selanjutnya bergerak ke rumah dinas wali kota. Massa menyusuri kawasan keramaian, Pasar Pagi dan Jln. Siliwangi, sembari meneriakkan "tolak Subardi sekarang juga".

Di rumah dinas wali kota, massa sempat bersitegang dengan satu peleton polisi. Massa akhirnya membuka pagar bagian kiri sehingga aksi saling dorong dengan polisi tidak bisa dihindari. Massa bisa ditenangkan setelah Hartoyo meminta mereka untuk mundur menjauhi pagar.

Kemudian, peristiwa pembakaran sejumlah dokumen surat berlogo PDIP kembali terulang. Satu bundel surat dibakar beramai-ramai seraya meneriakkan keputusan DPP PDIP tidak adil dan sangat kental dengan politik uang. Setelah itu, massa kemudian menaiki mobil dan membubarkan diri.

Bentuk kekecewaan

Dalam pernyataan sikapnya yang diberikan kepada wartawan, Hartoyo, menegaskan aksi yang dilakukan massa pendukung Suryana merupakan bentuk kekecewaan atas keputusan DPP PDIP yang merekomendasikan Subardi sebagai satu-satunya calon wali kota yang akan didaftarkan DPC PDIP Kota Cirebon ke KPU setempat.

"Tanpa ada undangan sebelumnya kepada para bakal calon lainnya, DPP PDIP akhirnya meloloskan Subardi. Bahkan diisukan ada politik uang sehingga massa di bawah kecewa," ungkap Hartoyo. (C-17)***

No comments: