Saturday, September 01, 2007

Terlalu Bersemangat, Akbar Tandjung Dikira Emosi

2007-09-01 15:56:00

Dewi Chanifah - detikcom

Yogyakarta - Saking bersemangatnya menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan tim penguji, promo vendus Akbar Tandjung sempat diingatkan agar tidak berbawa emosi saat menjawab pertanyaan.

Penguji juga sempat menanyakan kondisi kesehatan Akbar, apakah punya waktu istirahat yang cukup sebelum ujian terbuka.

Pertanyaan itu dilontarkan co-promotor Prof Dr Mohtar Mas'oed MA karena saat Akbar saat menjawab pertanyaan Prof Dr Ichlasul Amal MA mikrofonnya sempat jatuh.

Tim penguji tidak ingin ada seorang yang maju ujian doktor terpaksa gagal karena pingsan di tengah jalan.

"Saya sehat dan istirahat cukup," jawab Akbar sambil memperbaiki letak mikrofon yang diselipkan di jas yang dikenakannya.

Ketika Akbar dengan semangat dan nada yang tinggi menjawab pertanyaan mengenai perbedaan Partai Golkar sekarang ini dengan sebelumnya, dia diingatkan penguji untuk tidak emosi.

"Maaf, saya tidak emosi, tapi saya ingin menekankan dan memberikan jawaban yang jelas. Memang masih ada yang terbawa-bawa antara menjadi politikus dan ilmuwan," jawab Akbar sambil tersenyum dan langsung disambut tertawa para tamu undangan.

Menurut mantan Ketua DPR RI itu, berdasarkan analisa saat melakukan penelitian yang dilakukannya dibandingkan periode sebelumnya Partai Golkar saat ini lebih banyak dipimpin kelompok saudagar atau pedagang. Akibatnya partai lebih banyak didominasi oleh kepentingan sesaat.

"Semua diukur dengan apa yang dikeluarkan itu harus pula sama dengan didapat dan harus dengan cepat pula. Dan lebih mementingkan semua urusan nanti di belakang," kata Akbar disambut tepuk tangan dan tawa ratusan tamu undangan yang memenuhi ruang ujian.

Penguji lain, Prof Dr Burhan D. Magenda mengatakan Akbar adalah orang pertama Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang masuk ke Partai Golkar, yang kemudian banyak diikuti oleh anggota HMI lainnya.

Dalam sidang terbuka itu tidak ada lagi rasa ewuh pakewuh antara dirinya dengan Akbar. Pasalnya dia pernah menjadi anak buah Akbar saat sebagai pengurus Partai Golkar dan menjadi anggota DPR.

"Saat ini saya dan Akbar sama-sama menjadi seorang ilmuwan," kata Burhan sebelum mengajukan pertanyaan kepada Akbar. (bgs/mar)

(news from cache) - Reload from Original

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/01/time/155605/idnews/824421/idkanal/10

No comments: