Thursday, July 05, 2007

Golkar Pertimbangkan Gelar Konvensi Capres

Bila digelar Akbar Tanjung siap ikut konvensi.

JAKARTA -- Konvensi Partai Golkar yang akan membahas mekanisme dan proses penentuan calon presiden (capres) 2009 akan dibahas dan diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar sekitar Oktober-November 2007. Konvensi ini diharapkan bisa memberi ruang dan kesempatan kepada tokoh bangsa di luar Golkar untuk menjadi capres.

''Setelah diputuskan ada konvensi, tentunya akan dibentuk kepanitiaan tersendiri untuk menangani mekanisme konvensi tersebut. Itu nanti ada panitianya sendiri,'' ujar Ketua DPP Partai Golkar, Theo L Sambuaga, di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (28/7) Namun demikian, kata Theo, pembahasan konvensi itu dalam Rapimnas Golkar tentu akan melalui proses yang panjang. Karena memang tidak mudah untuk membuat proses konvensi. ''Tentu Golkar memikirkan masak-masak setiap hasil keputusan yang diambil.''

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Golkar, Akil Mochtar, menyatakan, konvensi capres dari Partai Golkar tetap perlu dilakukan. Jika tidak digelar, lanjutnya, hanya akan memperburuk citra partai pemenang Pemilu 2004 itu. ''Saya pikir harus tetap ada, apa pun namanya.'' Menurut Akil, yang penting adalah partai membuka ruang bagi kader untuk memilih capres dan memberikan kesempatan bagi tokoh bangsa lainnya untuk menjadi capres dari Golkar. ''Konvensi ini akan menjadi tradisi baik yang pertama kali dilakukan oleh Golkar. Kalau tidak dilakukan citra Golkar akan buruk.''

Berbeda dengan Akil, Ketua DPP Partai Golkar Burhanuddin Napitupulu menyatakan sejak dulu Partai Golkar mengambil keputusan strategis melalui musyawarah nasional dan tidak mengenal bentuk konvensi, seperti yang pernah dilakukan di era Akbar Tandjung. ''Tapi bukan berarti kami ingin mengganjal calon di luar Partai Golkar. Kami tidak pernah punya niat untuk mengganjal siapapun. Ini harus dikaji lebih mendalam lagi,'' ujarnya.

Sedangkan, pengamat politik dari CSIS, Indra J Piliang, menilai, jika konvensi Partai Golkar dilakukan kembali, maka nantinya harus bisa menampilkan sosok capres yang mampu dipercaya publik. Jika itu tak terjadi, maka risiko politik akan ditanggung Golkar. ''Jika konvensi dilakukan lagi, Partai Golkar harus sudah memikirkan risiko-risiko yang dihadapinya. Jadi yang terlebih penting sekarang adalah menghitung seberapa besar risikonya. Konvensi Golkar sebaiknya memperkukuh platform partai,'' katanya.

Akbar siap ikut
Sementara itu, mantan Ketua Umum Partai Golkar, Akbar Tandjung, mendesak agar partai berlambang pohon beringin itu segera melakukan konvensi dalam menghadapi Pilpres 2009. ''Dulu kita melakukan konvensi pada Juli 2003. Jika Golkar tidak melakukan konvensi pada pilpres mendatang, maka Golkar mengalami kemunduran,'' katanya.

Menurut Akbar, waktu yang ideal untuk menggelar konvensi adalah sekitar satu-satu setengah tahun sebelum pelaksanaan pilpres. ''Tahun 2003, dimulai sekitar bulan Juli dan berakhir April 2004,'' ujarnya. Akbar mengatakan, jika konvensi ditetapkan berdasarkan obyektivitas, maka saya akan mempertimbangkan untuk ikut dalam konvensi itu.

''Saya masih cukup fit untuk mengikuti proses kompetisi dalam penetapan calon presiden dan wakil presiden,'' katanya. Akbar menjelaskan, pertimbangan dirinya ikut dalam konvensi karena ia merasa masih sangat potensial untuk menduduki jabatan presiden atau wakil presiden dengan pengalaman yang ia miliki. ''Saya memiliki pengalaman yang cukup dalam bidang pemerintahan, bidang politik, dalam bidang kemasyarakatan. Saya pernah menjabat sebagai menteri beberapa kali, Ketua DPR, Ketua Umum Partai Golkar, serta jabatan organisasi lainnya sejak mahasiswa,'' ujarnya.

Menyinggung status yang dipakai bila mengikuti ajang konvensi itu, Akbar menyatakan ia akan memposisikan diri sebagai orang Golkar.''Jadi konvensi ini adalah peluang untuk saya. Kalau ada yang menawarkan. Tapi sekarang memang belum ada komunikasi dengan Partai Golkar mengenai soal konvensi itu.'' eye/ant

( )
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=298306&kat_id=43

Komentar:
Ya mudah-mudahan bisa lolos konvensi dan rakyat memilihnya, hanya saya tidak akan memilihnya.

No comments: