Tuesday, July 03, 2007

Menhut Rebutan Mikrofon dengan Ratusan Demonstran Walhi

2007-07-03 13:15:00

Indra Shalihin - detikcom

Jakarta - Kritikan pedas aktivis Walhi yang menuding Menteri Kehutanan MS Kaban sebagai biang keladi kerusakan hutan di Indonesia membuat panas kuping sang menteri. Mikrofon dari mobil pendemo pun jadi rebutan.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 12.30 WIB, Selasa (3/7/2007). Ketika 500 demonstran dari Walhi akan meninggalkan gedung Kantor Dephut di Jl Gatot Subroto, Jakarta, secara tiba-tiba MS Kaban meloncat naik ke atas mobil sound yang dibawa demonstran.

Kaban berniat mengklarifikasi tudingan Walhi dengan menjawab langsung melalui orasi. Namun niat Kaban tidak kesampaian. Massa yang sudah berbalik arah tak menghiraukannya. Sambil melambaikan tangan ke arah Kaban mereka berteriak, "Bohong... bohong... bohong..."

Kaban pun semakin panas, dengan nada tinggi dia menghardik para demonstran, "Hei kalian jangan pengecut. Kita sama-sama demonstran," teriaknya.

Namun teriakan Kaban dianggap angin lalu. Para demonstran melenggang pergi untuk melanjutkan perjalanan ke Departemen ESDM di Jl Medan Merdeka Selatan.

Melihat hal itu Kaban semakin ngotot. Dia meminta mobil sound tidak pergi sebelum dia berorasi. Namun seorang orator yang berada di atas mobil mengatakan, kedatangan Walhi ke Dephut tidak untuk membuka dialog.

"Kita Walhi berdemonstrasi disini tidak membuka dialog dengan siapa pun. Jadi Anda tidak perlu menjelaskan kepada kami," ujarnya.

Tarik-menarik pun terjadi, Kaban tetap ngotot ingin berorasi. Karena situasi semakin panas, orator dari Walhi tersebut meminta Kaban untuk turun dari mobil. "Pak Kaban, Pak Polisi, kami datang baik-baik ke sini. Kami tidak ingin memancing emosi massa. Silakan turun kami ingin melanjutkan perjalanan. Terima kasih."

Dengan terlihat keki, Kaban pun menurut. Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu turun dari mobil truk dan membiarkan demonstran pergi. (bal/nrl)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/03/time/131532/idnews/800532/idkanal/10
Komentar:
Keruskan hutan di Indonesia Rp.4o Trilyun/pertahun.
Memang sindikat yang menggurita.Padahal penjarahan hutan secara kasat mata di jarah, sekarang memang ada perbaikan tapi masih kurang karena: dephut,jaksa,hakim,polisi masih bisa disuap.



No comments: