Tuesday, July 24, 2007

Brewok Ideologis Vs Brewok Asesoris

Arifin Asydhad - detikcom

Jakarta - Politisi PBB Ali Muhtar Ngabalin ini memang dikenal suka bicara ceplas-ceplos. Bila ingin menyerang seseorang, pria yang selalu tampil bersorban ini tak segan-segan langsung menohok sasaran. Kali ini, pria brewok itu bicara mengenai cambang dan brewok.

Celetukan Ali Muhtar Ngabalin ini memang terkait dengan koalisi PDIP-Golkar yang akan melakukan pertemuan ronde kedua di Palembang hari ini, Selasa (24/7/2007). Sebelumnya, PDIP-Golkar telah melakukan pertemuan khusus di Medan beberapa hari lalu.

Bagi Ali Muktar, koalisi PDIP-Golkar seharusnya tidak perlu ditakuti. "Meski salah satu tokohnya memiliki cambang dan brewok yang lebih lebat daripada saya, tapi saya tidak takut. Kalau ini brewok ideologis, tapi kalau brewok yang sana itu hanyalah brewok asesoris," kata Ngabalin sambil memegang cambangnya.

Pernyataan Ngabalin ini dikemukakan dalam sebuah diskusi mengenai RUU Politik di Kantor PP Muhammadiyah, Jl. Menteng Raya, Jakarta Pusat, Senin (23/7/2007) malam. Diskusi ini dihadiri juga oleh Ketua Fraksi Partai Golkar DPR Priyo Budi Santoso dan politisi dari PDIP Ganjar Pranowo.

Kontan saja, pernyataan Ngabalin ini disambut gerr peserta diskusi. Meski tidak menyebut nama, tapi Ngabalin ingin 'menyerang' salah seorang tokoh Golkar yang sekaligus bos sebuah stasiun televisi, penggagas pertemuan Medan dan Palembang, yang memang brewok.

"Jangan samakan brewok saya dengan dia. Kalau ini memang brewok sunnah nabi," ujar pria yang sering berceramah ini sambil tertawa.

Tidak hanya itu. Ngabalin juga memprotes monopoli PDIP dan Golkar dalam mengklaim sebagai partai nasionalis dan partai besar. "Kami ini juga juga nasionalis. Kalau kami berdelapan ini bergabung, suara PDIP dan Golkar tidak ada apa-apanya," ujar dia.

Ngabalin memang menjadi salah satu bagian dari pertemuan Kaki Delapan di Hotel Mulia. Delapan parpol yang menggalang kekuatan di Hotel Mulia beberapa waktu lalu adalah PAN, PKB, PPP, PDS, PBR, PKS, PBB dan PD. (asy/asy)

(news from cache) - Reload from Original

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/24/time/082552/idnews/808504/idkanal/10

No comments: