Monday, July 23, 2007

Putusan Calon Independen Menuai Dukungan dan Kecaman di DPR

Muhammad Nur Hayid - detikcom


Jakarta - Keputasan Mahkamah Konstitusi (MK) yang meloloskan calon independen dalam pilkada menuai banyak perdebatan di DPR. Ada yang mendukung, namun ada juga yang mempertanyakan.

PDIP misalnya,menilai keputusan MK tidak memahami substansi demokrasi melalui parpol. Karena maksud pencalonan pilkada melalui parpol adalah untuk menjaga para calon tersebut agar tetap terkontrol dan bertanggung jawab kepada rakyat.

"Keputusan MK tidak memahami masalah demokrasi dan politik. Seandainya ada keputusan yang tidak prorakyat, siapa yang mengontrol kalau tidak melalui partai," kata Ketua FPDIP Tjahjo Kumolo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2007).

Menurut dia, dengan calon independen di pilkada, maka akan semakin mempersulit pertanggungjawaban kepala daerah kepada rakyat. Alasannya, tidak ada yang mengontrol kepala daerah terebut.

Hal yang sama disampaikan FPG. Menurut Wakil Ketua FPG Ferry Mursyidan Baldan, keputusan MK itu masih menyisakan persoalan. Karena putusan itu akan menambah keruwetan baru.

"Kalau pasal 56 ayat 2 UU 32/2004 dibatalkan, maka pertanyaannya, bagaimana pintu pencalonannya. Mestinya akan lebih jelas jika pintu pencalonan ditambah. Selain parpol, gabungan parpol, juga calon perorangan," kata Ferry.

Sedangkan Ketua FPAN Zulkifli Hassan menilai, sistem yang ada sekarang sudah sangat baik.Karena itu, keputusan MK tentang calon independen harus dikaji kembali. Tujuannya adalah agar lebih mensinkronkan sistem politik yag ada. "Sekarang ini sudah baik. Nanti kalau itu (calon independen) diperbolehkan, bagimana nanti. Akan lebih ruwet pasti," cetusnya.

Namun Ketua DPP PBB Yusron Ihza Mahendra menyambut baik keputusan MK tersebut. Sebab, selain dapat memberikan pilihan kepada rakyat, juga memberikan kesepatan kepada kader bangsa terbaik untuk menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing.

"Kita menyambut baik keputusan itu. Artinya keterbukaan dalam demokrasi semakin nyata, karena rakyat akan semakin bisa memilih mana pemimpin yang terbaik," ujarnya. (nvt/sss)

(news from cache) - Reload from Original

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/23/time/144941/idnews/808309/idkanal/10

No comments: