Wednesday, August 15, 2007

Apakah Tan Malaka Komunis?

2007-08-15 12:27:00

Arfi Bambani Amri - detikcom
Jakarta - Meski Tan Malaka terlibat dalam pendirian Partai Komunis Indonesia (PKI), namun dia cukup dekat dengan berbagai tokoh Islam. Apakah Tan Malaka seorang komunis?

Untuk itu, detikcom mewawancarai penulis buku 'Perspektif Marxisme: Tan Malaka, Teori dan Praktik Menuju Republik' Hary Prabowo, Rabu (15/8/2007). Bagaimana pendapat Hary?

"Kalau kita membedah 'Madilog', terdapat keinvalidan teori Marxisme terutama pada materialisme historis," kata penulis buku yang diterbitkan Jendela, Yogyakarta, itu.

Madilog merupakan karya terbesar Tan Malaka. Madilog merupakan singkatan dari 'materialisme, dialektika dan logika'.

Menurut Hary yang menamatkan S1 Filsafat di Universitas Gadjah Mada itu, judul buku itu saja sudah menunjukkan perbedaan dengan filsafat komunisme yang berdasar pada ajaran Karl Marx. Bangunan filsafat Marxisme adalah materialisme dialektika dan materialisme historis.

"Di wilayah sains, materialisme dialektik Tan Malaka memadai. Namun di wilayah materialisme historis terdapat kesalahan fatal," kata Hary.

Tan Malaka tidak memandang sejarah dalam pendekatan materil atau konkret. Menurut pendiri Partai Murba itu, yang paling penting adalah meletakkan dasar berpikir logis bagi rakyat Indonesia dalam melakukan perlawanan.

Tak mengherankan, Tan Malaka yang terlahir dengan nama Ibrahim itu kemudian memiliki pertentangan tajam dengan gerakan komunis. Pertentangan dimulai pada tahun 1926, ketika rakyat beberapa daerah mulai memberontak melawan kolonialisme Belanda.

"Sejak berabad-abad rakyat dijajah, untuk pertama kalinya tahun 1926 itu muncul pemberontakan secara modern, serentak di beberapa daerah. Namun Tan Malaka tidak memandang itu secara historis. Dia tidak menganggap itu sebagai hal yang benar," jelas Hary.

Peristiwa itu membuat Tan Malaka semakin berjarak dengan gerakan komunisme. Tan Malaka malah dianggap PKI sebagai pengkhianat. Tan Malaka dianggap sebagai pemecah belah oleh PKI. "Tan Malaka memang berbakat. Tapi dia pada akhirnya bukanlah seorang komunis," tandas Hary. (aba/asy)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/15/time/122754/idnews/817545/idkanal/10

No comments: