Wednesday, August 15, 2007

Taufiq Kiemas Kritik Keras Menterinya SBY

2007-08-15 12:06:00

Anwar Khumaini - detikcom
Jakarta - Politisi PDIP Taufiq Kiemas melontarkan kritik pedas kepada pemerintah. Meski sudah 62 tahun lepas dari belenggu penjajah, Indonesia dinilainya belum menghirup kemerdekaan yang sesungguhnya.

Indikasi itu terlihat dari banyaknya pengangguran dan warga yang berada di bawah garis kemiskinan, terutama kalangan petani.

"Saat ini para petani kita belum merdeka, tanpa kemerdekaan petani, kita tidak akan mencapai kemerdekaan yang sesungguhnya," cetus Taufiq.

Taufiq menyampaikan hal itu saat menjadi pembicara dalam acara "Refleksi 62 Tahun Indonesia Merdeka di Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta, Rabu (15/8/2007).

Acara ini digelar Forum Politisi Muda Kebangsaan yang merupakan gabungan dari politii muda PDIP dan Golkar. Para politisi muda ini menggunakan kaos dengan warna yang menjadi trade mark masing-masing parpol, yakni merah dan kuning.

Karena itu, anggota DPR ini terang-terangan menyoroti kinerja Menteri Pertanian (Mentan) Anton Apriantono.

Mentan sekarang, kata dia, tidak memberikan sumbangsih yang berarti bagi mayoritas petani di Indonesia. Padahal hal yang paling diutamakan dalam pembangunan bangsa ini adalah mensejahterakan para petani.

"Apa yang dilakukan Mentan saat ini? Mentan sekarang belum ada sumbangsihnya," cetus Taufiq dengan nada sinis.

Jika bangsa ingin makmur, tegas dia, yang harus dimakmurkan terlebih dahulu adalah para petani. Dan, untuk mensejahterakan rakyat, bangsa Indonesia harus berani menentukan ekonominya sendiri tanpa campur tangan pihak asing.

Langkah konkret yang harus dilakukan pemerintah adalah membuat kebijakan yang pro rakyat. "Solusinya APBD dan APBN pro rakyat kecil seperti yang saat ini diperjuangkan PDIP," ujar dia.

Dia juga mengkritisi pejabat dan pengusaha kaya Indonesia yang dianggapnya cukup mapan dari segi ekonomi, namun tidak punya jiwa patriotisme. Misalnya, enggan membayar pajak.

"Banyak pejabat dan pengusaha kita yang tidak punya NPWP. Padahal itu salah satu bentuk patriotisme saat ini. Itu (patriotisme) tidak hanya dalam bentuk perjuangan, kita punya NPWP juga merupakan bentuk patriotisme," bebernya.
(umi/ana)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/15/time/120652/idnews/817526/idkanal/10


Saya heran dengan orang ini, tapi untuk mendapatkan pencerahkan munkin harus dijawab pertanyaan ini:
1.Diantara para kader partai politik, partai politik manasaja yang korupsi,ijazah palsu , narkoba dan asusila?
2.Ketua Bulog Wijanarko Puspoyo ini kader dari partai mana?
3.Penjualan Indosat terjadi dan dilakukan oleh kader partai mana?
4.Penjualan tanker di Pertamina dilakukan oleh kader partai mana?
5.Di antara capres 2004 siapa yang hartanya paling banyak?
6.Di antara capres siapa yang paling lambat melaporkan kekayaannya?

Itu saja, jawab yang jujur.

No comments: