Wednesday, August 15, 2007

Tan Malaka, Jembatan Dunia Komunis dan Islam

2007-08-15 10:27:00
Arfi Bambani Amri - detikcom
Jakarta - Tak banyak orang tahu, Tan Malaka ternyata berperan penting dalam menjaga keutuhan Uni Soviet. Tan Malaka seperti jembatan yang menghubungkan dunia komunis dengan dunia Islam.

"Adam Malik pernah jadi dubes ke Rusia. Di sana Adam Malik mendapatkan data Ibrahim alias Datuk Tan Malaka pernah dikirim Central Committee (CC) Uni
Soviet ke daerah Uni Soviet yang beragama Islam," ungkap Ketua Umum Murba, Hadidjojo Nitimihardja, dalam perbincangan dengan detikcom, Rabu (15/8/2007).

"Dan pendekatan Tan Malaka itu membuat Islam di Uni Soviet bisa bertahan," imbuh Hadidjojo.

Dalam berbagai literatur, Tan Malaka memang pernah menjadi wakil khusus Komunis Internasional (Komintern) antara tahun 1922 sampai 1927. Tan Malaka memiliki otoritas yang besar dalam menjabarkan strategi dan taktik komunisme ke seluruh dunia.

Namun belakangan, anak nagari Pandan Gadang, Suliki, Sumatera Barat itu berbeda pandangan dengan Komintern yang memandang gerakan pan Islamisme sebagai ancaman. Pada saat yang sama, hubungan Tan Malaka yang menghabiskan masa kecil mengaji di surau itu pun merenggang dengan PKI terkait pemberontakan 1926 melawan Belanda.

"Tan Malaka itu mendalami Islam dengan baik. Bagi Tan Malaka, tidak tepat gerakan komunis berhadapan dengan gerakan Islam terutama di Indonesia. Islam
di Indonesia itu sudah ibarat darah dalam daging," kata Hadidjojo.

Perbedaan meruncing, dan pada 1927 Tan Malaka bersama Awaloeddin Djamin mendirikan Partai Republik Indonesia (Pari). Berakhirlah keterkaitan langsung Tan Malaka dengan gerakan komunis internasional dan Indonesia.
(aba/umi)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/15/time/102737/idnews/817442/idkanal/10

No comments: