Thursday, August 02, 2007

Hasil Rekonstruksi Pengeroyokan Wendi: Tidak Ada Pelecehan

2007-08-01 23:54:00

Erna Mardiana - detikcom

Jakarta - Reka ulang peristiwa pengeroyokan Wendi Budiman oleh praja IPDN berakhir setelah menampilkan 28 adegan. Dari rekonstruksi itu diketahui, tidak ada kegiatan berbau pelecehan.

"Dari adegan pertama hingga ke-28, dari mulai masuk lift hingga dimulai perselisihan di dalam lift, tidak terlihat adanya kegiatan yang berbau pelecehan. Di situ, tidak ada percakapan ataupun raba meraba oleh korban terhadap saksi purna praja," beber Kapolres Sumedang AKBP Budi Setiawan.

Hal itu disampaikan dia di lokasi rekonstruksi, Jatinangor Town Square (Jatos), Sumedang, Jawa Barat, Rabu (1/8/2007).

Yang ada, lanjut Budi, tengkuk salah satu saksi yaitu Gondo Widodo tersulut atau disulut rokok. Kemudian rokok itu tertepis oleh Gondo hingga jatuh, lalu terinjak atau diinjak oleh Gondo. Itulah yang menjadi awal mula perselisihan.

"Saya sangat terbuka, tidak ada pengarahan dari pihak kepolisian. Pokoknya di sini terlihat siapa berbuat apa. Dari 28 adegan ini, para tersangka tidak ada yang menyangkal" imbuh Budi.

Rekonstruksi tersebut melibatkan 18 saksi. Mereka merupakan saksi dari pihak korban (rekan-rekan Wendi) dan dari pihak praja.

Pada reka ulang itu, 9 adegan dilakukan di dalam lift. Peristiwa yang terjadi di dalam lift melibatkan 4 purnapraja yaitu Gondo Widodo, Andi Irmayanti, Bambang, dan Megawati. 5 Lainnya adalah Wendi Budiman bersama 4 rekannya, yaitu Hardik, Tedi, Yayan, dan Iwan.

Dari keterangan Gondo, para purna prja itu masuk terlebih dahulu ke dalam lift. Tak lama Wendi cs menyusul masuk lift dari lantai dasar. Wendi cs terlihat mabuk dan bau alkohol.

Di dalam lift, Gondo memberi kode kepada Megawati agar berdiri di sampingnya.

Pengakuan purna praja Andi, Wendi sengaja menyulutkan rokok ke tengkuk Gondo. Tapi rekan-rekan Wendi bersikeras, penyulutan rokok ke tengkuk Gondo tidak disengaja.

Oleh Gondo, rokok yang terjatuh lalu diinjak. Wendi lantas memiting kepala Gondo, dan rekan Wendi memukul pria itu.

Ketika lift terbuka, Megawati dan Andi keluar lift lebih dahulu sambil melambai-lambaikan tangan meminta pertolongan di tempat biliar. Gondo akhirnya bisa membebaskan diri dan lari menuju tempat biliar.

Lalu keluarlah 5 praja tersangka penganiaya Wendi hingga tewas dari tempat biliar. Mereka adalah Dedi Ariesa Parampas, Charles Sirait, Wan Hendri, Nova Eka Putra, dan Feter Rahmawan.

Rekonstruksi Rabu malam ini berbeda dengan pengakuan Gondo. Gondo mengatakan saat dipukuli Wendi cs, para praja IPDN itu keluar dari tempat bermain biliar dan langsung menolongnya. Namun dalam rekonstruksi, Gondo bisa membebaskan diri dan masuk ke tempat bermain biliar, baru 5 pra itu keluar.

Wendi dipukuli lima praja itu. Pemukulan dilakukan dengan kondisi tangan mengepal, dan pukulan diarahkan ke wajah. Wendi pun ambruk. Sekitar 3 meter di depan lift, praja Dedi sempat menjambak kepala Wendi sambil melihat wajahnya.

Ketika Wendi dipukuli, 4 temannya kabur lewat tangga. Namun beberapa praja ada yang mengejar dan sempat melayangkan tendangan.

Wendi yang roboh dan tak berdaya lantas diantar petugas keamanan ke rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Pria malang yang berprofesi sebagai tukang ojek itu meninggal saat di rumah sakit. (nvt/fiq)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/08/tgl/01/time/235403/idnews/812126/idkanal/10

2 comments:

kadarsah said...

Ternyata IPDN tidak berubah dan tidak mau berubah.

Pelecehan seksual tidak ada,..berarti Johanis Kaloh telah melakukan kebohongan publik dengan merekayasa adanya pelecehan seksual dan dengan rekayasa tersebut diharapkan para praja pengeroyok bisa ikut di wisuda dan tidak dipecat ( ingat praja pengeroyok tidak akan diberi sanksi karena pengeroyokan dilakukan karena membela diri).


Disitu terlihat Gondo bisa melepaskan diri bukan di lepaskan oleh praja lain..seharusnya urusan sudah selesai....


Hanya satu kata ....BUBARKAN IPDN

Anonymous said...

1.Anehnya lagi katanya para praja harus berpakain seragam ..kok tidak berseragam

2.Katanya calon birokrat kok datang ke tempat billiar kenapa tidak ke mesjid or.....pengajian..or diam di rumah..

3.Megawati kan perempuan kok malam-malam masih diluar rumah ada apa...