2007-07-10 13:00:00
Arfi Bambani Amri - detikcom
Beijing - Mantan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dieksekusi mati Selasa pagi ini. Namun tidak diketahui bagaimana cara eksekusinya.
Siapa nama mantan Kepala BPOM ini? Namanya Zheng Xiaoyu (62). Namanya memang asing, karena dia adalah mantan Kepala BPOM Cina.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (10/7/2007), Zheng dieksekusi setelah permintaan bandingnya ditolak Mahkamah Agung Pengadilan Rakyat Cina.
Eksekusi mati Zheng merupakan klimaks dari proses pemberantasan korupsi di Cina. Di Cina, Kepala BPOM kedudukannya setara dengan menteri. Zheng dipercaya merupakan jabatan tertinggi yang dieksekusi mati sejak tahun 2000, setelah Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional dieksekusi mati.
Zheng divonis hukuman mati akhir Mei 2007 lalu setelah terbukti menerima 6,5 juta yuan atau setara dengan US$ 850.000. Dana itu diterima Zheng atas jasanya meloloskan izin ratusan obat-obatan yang kemudian hari terbukti berbahaya bagi kesehatan.
Eksekusi Zheng ini dipercaya akan memperbaiki industri makanan dan obat-obatan Cina yang kacau balau karena buruknya kontrol kualitas. (aba/sss)
(news from cache) - Reload from Original
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/10/time/130025/idnews/803091/idkanal/10
Komentar
Kalau hal ini diterapkan di Indonesia
1.Penerimaan PNS besar-besaran
2.Penyiapan pemakaman sebanyak-banyaknya
Arfi Bambani Amri - detikcom
Beijing - Mantan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dieksekusi mati Selasa pagi ini. Namun tidak diketahui bagaimana cara eksekusinya.
Siapa nama mantan Kepala BPOM ini? Namanya Zheng Xiaoyu (62). Namanya memang asing, karena dia adalah mantan Kepala BPOM Cina.
Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (10/7/2007), Zheng dieksekusi setelah permintaan bandingnya ditolak Mahkamah Agung Pengadilan Rakyat Cina.
Eksekusi mati Zheng merupakan klimaks dari proses pemberantasan korupsi di Cina. Di Cina, Kepala BPOM kedudukannya setara dengan menteri. Zheng dipercaya merupakan jabatan tertinggi yang dieksekusi mati sejak tahun 2000, setelah Wakil Ketua Kongres Rakyat Nasional dieksekusi mati.
Zheng divonis hukuman mati akhir Mei 2007 lalu setelah terbukti menerima 6,5 juta yuan atau setara dengan US$ 850.000. Dana itu diterima Zheng atas jasanya meloloskan izin ratusan obat-obatan yang kemudian hari terbukti berbahaya bagi kesehatan.
Eksekusi Zheng ini dipercaya akan memperbaiki industri makanan dan obat-obatan Cina yang kacau balau karena buruknya kontrol kualitas. (aba/sss)
(news from cache) - Reload from Original
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/10/time/130025/idnews/803091/idkanal/10
Komentar
Kalau hal ini diterapkan di Indonesia
1.Penerimaan PNS besar-besaran
2.Penyiapan pemakaman sebanyak-banyaknya
No comments:
Post a Comment