Thursday, July 12, 2007

Pak Bupati Disodok Video Testimoni

Pak Bupati Disodok Video Testimoni

Dimyati Natakusumah (GATRA/Taufik Abriansyah)PEREMPUAN belia itu, Sinta namanya, sungguh cantik menarik. Matanya indah, hidung bagus. Bibir dan bodi, ehm, seksi. Saat berkeluh kesah pun, dia masih terlihat menggemaskan. Pantaslah banyak perjaka kesengsem padanya. Tapi pilihan gadis itu jatuh pada lelaki beristri dan punya anak: Dimyati Natakusumah.

Maklum saja, si lelaki tadi ganteng, orang top pula: menjabat sebagai Bupati Pandeglang, Banten. Kata Sinta, Pak Bupati yang dipanggilnya Aa itu merespons cintanya dengan hangat. Kalau saja gadis itu tidak berkoar-koar, mungkin Pandeglang tak sampai heboh. Percintaan kurang elok itu, kalaupun memang terjadi, cukup mereka berdua yang tahu.

Tapi cewek 17 tahun jebolan kelas II SMU Pandeglang itu telanjur berceloteh. Tak kepalang tanggung, ia serius merekam celotehannya perihal hubungan asmaranya dengan Dimyati. Juga soal tuntutannya. "Saya ingin dinikahi di KUA. Keluarga saya tahu, keluarga Aa juga tahu. Pernikahannya besar-besaran," kata Sinta dalam rekaman video itu.

Ahad lalu, keping video itu diputar beberapa kali, disaksikan tokoh masyarakat dan pemuda di Desa Cibodas, Pandeglang. Penonton geger. Sesekali terdengar sorak-sorai bila Sinta berceloteh soal aktivitas seks. Ada yang percaya, ada yang setengah tak percaya. Sebagian bersimpati pada keberanian Sinta mengungkap dugaan hubungan gelap itu.

Kehebohan pun berkembang lantaran tayangan itu dipublikasi media massa. Sepanjang pekan ini, kasus VCD testimoni itu menjadi gunjingan panas masyarakat di sana. Warga membahasnya di angkot, warung kopi, bahkan di pasar tradisional. Sosok Sinta jadi ngetop, disebut sebagai kekasih gelap Pak Bupati.

Geger dugaan jalinan asmara ini menyeruap sebulan silam. Masyarakat sudah mendengarnya. Malah, mereka pun tahu, celotehan Sinta sudah ada dalam bentuk VCD. Rupanya, Sinta yang merasa dikecewakan "yayangnya" itu mengadu ke LSM Justitia Masyarakat Banten (JMB).

VCD Sinta (GATRA/Taufik Abriansyah)Atas inisiatif JMB, dibuatlah rekaman videonya, 22 Maret. Belakangan, video itu ditayangkan di hadapan masyarakat. Sontak isu hubungan asmara tadi menjadi demikian terbuka. Koran yang memuat berita itu habis diserbu pembeli. Fotokopian artikelnya laris manis dijual Rp 2.000 selembar.

Pengakuan Sinta dalam VCD berdurasi sekitar 30 menit itu cukup mencengangkan masyarakat Pandeglang yang agamis. Tanpa sungkan dia mengungkapkan jalinan asmara dengan sang bupati, sampai pada hal-hal paling pribadi. Adegan dibuka dengan memperkenalkan Sinta sebagai klien LSM JMB yang akan mengadukan masalahnya. Ekspresi gadis itu cukup tenang, meski kentara berkeluh kesah.

Wajah bungsu dari empat bersaudara ini mirip almarhum penyanyi Nike Ardilla. Kulitnya bersih terawat. Rambutnya dikuncir dan dijepit. Bicaranya lancar, menjawab pertanyaan Cecep Solihin, Ketua JMB. Rekaman itu dibuat di kantor LSM tersebut, sekitar pukul 14.00. Usai melontarkan pertanyaan standar tentang kesehatan kliennya, Cecep menanyakan pula apakah pengakuan ini dipaksa atau tidak. Sinta menjawab tidak.

"Saya sudah pertimbangkan. Saya ingin memperlihatkan bahwa saya sekarang sedang menghadapi masalah besar," kata Sinta. Lalu ia menuturkan, pertama kali bertemu Aa Dimyati pada 7 Agustus 2003. Sore itu, dia sedang main basket dengan teman-temannya di Alun-alun Pandeglang, di depan kediaman bupati. Ada orang yang menghampirinya, mengatakan bahwa bupati ingin berkenalan. "Saya tentu saja senang," ujar Sinta, warga Gunung Karang, Kebon Cawu, Pandeglang.

Sinta tak menceritakan rinci perihal pertemuannya di pendopo bupati itu. Ia cuma mengatakan bahwa perkenalan itu berlanjut. Sepekan kemudian, Sinta diajak Dimyati jalan-jalan ke Jakarta, mampir ke Hotel Citraland. Di kamar 909 hotel ini, Sinta mengaku bersebebadan dengan Dimyati. Kilat juga prosesnya. "Tadinya saya menolak. Tapi dia merayu terus dengan janji akan menikahi saya," kata Sinta.

Hubungan itu terus terjalin. Sinta menuturkan, Dimyati membelikannya handphone Nokia 2100 untuk memudahkan mereka berkomunikasi. Dimyati rajin mengirim SMS mesra. Seminggu sekali mereka bercinta. Biasanya di Citraland, atau Hotel Imperial di Tangerang, Banten. "Saya disuruh pakai alat KB. Kata Aa, kalau saya hamil, Pandeglang bisa geger," kata Sinta, yang dalam tayangan itu berani bersumpah akan kebenaran ceritanya.

Nah, romantisme itu mulai memudar akhir November lalu. Entah apa musababnya, saat di Hotel Citraland, tahu-tahu Sinta disuruh pulang oleh Dimyati. Padahal, kata Sinta, Dimyati yang mengajaknya janjian bertemu di hotel milik pengusaha Ciputra itu. "Saya terhina," kata Sinta. Sejak itu, Sinta mengaku sulit menghubungi yayangnya.

Merasa ditinggalkan sang kekasih, Sinta kemudian mengadu ke kantor JMB, pertengahan Maret. "Saya kesel. Saya nyeselin sikapnya yang tak mau bertanggung jawab. Dia tak konsekuen," kata Sinta. Saat didatangi Sinta dengan permasalahannya, Cecep Solihin sempat kaget. Untuk berjaga-jaga, Cecep memutuskan merekam pengakuan Sinta. Sinta tak keberatan.

Semula Cecep menyimpan rapat kasus ini. Dia berusaha mengontak Dimyati untuk menyelesaikan persoalan secara baik-baik. Tapi Dimyati mengaku tak mengenal Sinta. Dan menuduh pengakuan itu hanyalah rekayasa untuk menjatuhkannya. Dimyati, kata Cecep, berjanji membahasnya usai pemilu. Tapi, kata Cecep pula, Pak Bupati terkesan menghindar dan makin sulit dihubungi.

Sementara kasus ini mulai jadi gunjingan di masyarakat. Entah dari mana informasinya, sejumlah elemen dan tokoh masyarakat di Banten paham bahwasanya Cecep menyimpan VCD pengakuan Sinta itu. Mereka pun ramai-ramai mengancam Cecep bila memetieskan kasus tersebut. "Saya dituduh menerima hadiah Toyota Kijang agar kasus ini tak mencuat," kata Cecep.

Apa boleh buat, VCD itu pun diputar Cecep di depan khalayak. Tak ayal, kegemparan ini juga berimbas pada keluarga Sinta. Keluarga pedagang onderdil mobil ini shock. Rumahnya terkunci rapat. Ibu Sinta dikabarkan amat tertekan dan harus berobat di luar kota. Tak diketahui di mana Sinta berada.

Bupati Dimyati membantah ada hubungan khusus dengan Sinta. Namun ia mengakui pernah tiga kali bertemu gadis itu selama tiga bulan ini. Yaitu pada acara MTQ dan turnamen basket putri antarpelajar Pandeglang. Suatu pertemuan resmi, katanya. Ia menyatakan, kesaksian Sinta tersebut adalah fitnah. "Saya terpukul," kata Dimyati, yang berencana menuntut Cecep dan JMB yang menjadi kuasa hukum Sinta.

Surat Tuntutan Sinta (GATRA/Taufik Abriansyah)Sejumlah tokoh masyarakat Pandeglang berusaha bersikap netral dan menjunjung asas praduga tak bersalah. Tapi ada pula yang pro-kontra. Lukman Hakim, Sekretaris Majelis Pemuda Indonesia Pandeglang, menyatakan mendukung secara moral langkah LSM JMB. Agar persoalan ini tak berlarut-larut, Lukman menyarankan DPRD Pandeglang proaktif, menggunakan hak bertanya.

Ketua Front Pembela Rakyat Banten, R. Kirtam Sanjaya, curiga kasus itu buah rekayasa untuk tujuan tertentu. Kirtam mencium upaya pemerasan Rp 2 milyar terhadap bupati. Tapi, kata Cecep, duit tersebut adalah kehendak Sinta. "Dia membuat surat pernyataan dan minta Dimyati menikahinya dengan mas kawin uang segitu," kata Cecep. Mas kawin itu, kata Sinta dalam videonya, dimaksudkan untuk biaya hidupnya kelak. Banyak sekali, ya.

Heboh skandal asmara ini tampaknya terus bergulir. Cecep menyatakan siap menghadapi Dimyati secara hukum. Secara perdata, menuntut Dimyati menikahi kliennya dengan mas kawin Rp 2 milyar. Pidananya, mengadukan Dimyati ke polisi. Cecep melihat telah terjadi pelecehan seks, perzinaan, dan adanya iming-iming menikahi korban.

Sembari menempuh jalur hukum, Cecep siap pula menantang Dimyati disumpah pocong bersama Sinta di depan 40 ulama Pandeglang. "Kalau terbukti klien saya bohong, saya bertanggung jawab. Saya akan menyerahkan diri untuk ditahan tanpa perlu diproses hukum," kata Cecep.

Di luar sumpah pocong, Cecep menyebut masih punya senjata ampuh. Yakni seorang saksi dan dua bukti yang dipegang kliennya. Saksinya adalah seorang rekan Sinta yang mengantar Sinta ke Citraland saat bertemu Dimyati. Sedangkan satu bukti berupa sebuah kartu check-in hotel tersebut atas nama Dimyati Natakusumah.

Bukti satunya lagi, ini yang cukup mencengangkan, Sinta mengaku menyimpan sperma Dimyati yang dibungkus dalam plastik. "Sperma yang nempel di perut saya itu saya simpan untuk kenang-kenangan," kata Sinta dalam videonya.

Jangan-jangan Sinta terinspirasi Monica Lewinsky, selingkuhan Bill Clinton, yang membiarkan sperma Presiden Amerika Serikat itu menempel di gaunnya? Cecep mengangkat bahu. Tapi dia berharap, sel cairan kelamin itu kelak bisa diandalkan untuk mengungkap kebenaran. Nah, lo.

Taufik Alwie, dan Taufik Abriansyah (Bandung)
[Kriminalitas, GATRA, Edisi 25 Beredar Jumat 30 April 2004]

Komentar:
1.Bagaimana nasib kelanjutan kasus ini?
2.Kalau memang benar ini dilakukan Dimyati saya heran dia kan beragama Islam bupati yang mengepalai kabupaten Pandeglang yang agamis trus dia juga kader PPP kenapa begini?Dan kenapa gak mau mundur ( bandingkan dengan Senator Amerika yang mundur dari pencalonan presiden, padahal 70 % rakyat USA tidak percaya tuhan).



No comments: