Friday, July 13, 2007

Krisis Kader Pemimpin, Parpol Diminta Lakukan Desentralisasi

2007-07-12 21:21:00

M. Rizal Maslan - detikcom

Jakarta - Guna mendewasakan parpol yang ada saat ini, sudah seharusnya semua partai politik melakukan desentralisasi. Desentralisasi parpol ini sangat penting guna memunculkan kader-kadernya sebagai pemimpin.

Seperti diketahui, dalam Pilkada DKI Jakarta saat ini hanya ada dua pasangan yang mencalonkan diri sebagai gubernur dan wakil gubernur. Contohnya, pasangan Adang Daradjatun yang didukung PKS maupun Fauzi Bowo yang didukung 19 parpol besar.

"Terasa tidak etis bahwa partai kader seperti PKS mencalonkan Adang Daradjatun yang bukan kader inti sebagai gubernur DKI Jakarta. Ini hal yang dapat mengecewakan para kader maupun simpatisannya," kata pengamat politik CSIS Indra J Piliang kepada wartawan di Jakarta, Kamis (12/7/2007).

Menurut Indra, sebagian partai politik saat ini memang sangat kekurangan kader yang bisa dijadikan figur yang mampu menjadi pemimpin, termasuk PKS. Padahal menurut penilaiannya, PKS justru saat ini memiliki kader-kader yang sangat militan dan solid.

Untuk itu, Indra mempertanyakan, kenapa PKS tidak mencalonkan salah satu kadernya yang terbaik seperti Hidayat Nurwahid. "Kan, Nurmahmudi Ismail juga bisa dicalonkan sebagai walikota Depok, meskipun sebelumnya pernah menjabat sebagai menteri. Dan terbukti dia menang," imbuh Indra.

Indra mengingatkan, dengan mengusung calon pemimpin yang bukan berasal dari kader parpol sangat beresiko memunculkan perpecahan di tubuh partai yang bersangkutan. Indra mencontohkan, kasus Pilkada di Bengkulu tahun lalu, dimana PKS ditinggalkan oleh tokoh yang diusungnya setelah berhasil menduduki jabatan gubernur dan masuk parpol lain.

"Tapi boleh jadi PKS sendiri sudah siap dengan kemungkinan ini. Tentu saja para elit PKS harus mempertanggungjawabkan keputusannya pada seluruh kader partai tersebut," tambah Indra.

Indra juga berharap, bila kedua kandidat gubernur DKI Jakarta untuk bersikap untuk lebih bijaksana untuk membangun pilkada sebagai proses demokrasi yang lebih baik. Semua pasangan manapun harus mendukung pasangan yang menang untuk melaksanana program pemerintahnya. (zal/gah)

http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/07/tgl/12/time/212108/idnews/804284/idkanal/10

No comments: