Tuesday, July 10, 2007

Gubernur Banten Terancam Diinterpelasi


Selasa, 29 Mei 2007 | 10:36 WIB

TEMPO Interaktif, Serang:Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Banten, Sudarman, mengatakan pihaknya akan menggalang kekuatan untuk menginterpelasi Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah terkait buruknya pengerjaan gedung DPRD yang baru ditempati.

"Kami sudah sepakat dengan anggota Dewan lainnya akan menginterpelasi Gubernur Ratu Atut Chosiyah, sebab selain sebagai Gubernur, yang membangun gedung Dewan ini juga perusahaan milik ayahnya Atut, PT Sinar Ciomas, sehingga kita perlu meminta penjelasan secara rinci," kata Sudarman di Serang, Selasa (29/5).

Menurut dia, DPRD Banten merasa sangat prihatin dengan buruknya kualitas gedung DPRD Banten karena baru beberapa bulan diresmikan Gubernur, kini sudah kembali retak-retak, bocor serta banyak fasilitas gedung yang tidak berfungsi.

Padahal, gedung DPRD yang terletak di Jalan Raya Serang-Pandeglang ini baru empat bulan digunakan. Beberapa bagian gedung rusak, seperti plafon, toilet, internitnya sepanjang 10 meter jebol, lift dan dan beberapa ruangan juga tidak bisa digunakan karena sistem kelistrikan dan pendingan ruangan tidak berfungsi. "Pengerjaan gedung ini menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, yakni Rp 94,73 miliar," katanya.

Menurut Sudarman, meski sudah banyak sekali kasus-kasus penyimpangan anggaran yang selama ini berhasil ditutup-tutupi, namun khusus soal penyimpangan pembangunan gedung DPRD Banten tersebut akan tetap dibongkar dan dipermasalahkan, karena menyangkut fasilitas berdemokrasi di Banten.

Dia mengatakan, dari 75 anggota DPRD Banten, sebagian besar telah menandatangani usulan interpelasi tersebut, termasuk dirinya serta sejumlah anggota lain, seperti Saeful Rizal (PPNUI), Rochani (PKB), Boy Yosis Mongowal (PDS), Encep Indra (PKPB), Yayat Suhartono (PKS), Ediyansyah Rahman (PAN), Agus Puji Rahardjo (PAN), Yevni Lubis (PSI) dan Ade Muchlas Syarief (PAN).

Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah saat dikonfirmasi wartawan mengatakan usulan tersebut merupakan usulan gampangan yang hanya didasarkan pada pemikiran yang dangkal.

"Mestinya bapak-bapak anggota Dewan itu membuat usulan yang lebih bersifat membangun Banten untuk kepentingan masa depan, masih banyak yang bisa diusulkan untuk kemajuan Banten ke depan," ujar Atut.

Faidil Akbar

No comments: