Sunday, May 06, 2007

PBB berang

Liputan6.com, Jakarta:
Pengumuman reshuffle kabinet tinggal 24 jam lagi. Ada yang sudah jelas siapa akan diganti, ada juga yang belum. Namun rencana pencopotan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra serta Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh membuat berang Partai Bulan Bintang. Sejumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat PBB langsung bertemu di rumah dinas Menteri Kehutanan M.S. Kaban.Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan Akhmad Muqowam pun tak terima jika Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Sugiharto dicopot. Meski banyak pihak menilai kinerja Sugiharto kurang baik, Muqowam mengatakan, kinerja menteri tersebut masih baik. "Kita tidak mengajukan nama, tapi mempertahankan nama yang ada," kata Muqowan.Berdasarkan pantauan SCTV di kediaman pribadi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Ahad (6/5) pagi, belum tampak beberapa menteri yang datang. Menurut rencana, siang ini akan ada menteri yang dipanggil. Mereka adalah para menteri yang akan tetap menempati posnya masing-masing di Kabinet Indonesia Bersatu.Sejak Sabtu kemarin Presiden sudah memanggil tujuh orang, baik menteri maupun bukan. Di antaranya Hatta Rajasa dan Sofyan Djalil. Hatta kemungkinan akan mengisi pos di Sekretariat Negara sedangkan Sofyan Djalil diperkirakan menggeser Sugiharto. Ketua Fraksi Partai Golongan Karya Andi Matalatta diduga akan mengisi jabatan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menggantikan Hamid Awaluddin.Wajah-wajah baru dalam kancah politik pun dipanggil Presiden, seperti Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa Lukman Edi dan mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Mohammad Nuh. Dua nama lainnya adalah mantan Direktur Utama PT Dirgantara Yusman Syafei Jamal dan Pelaksana Tugas Jaksa Agung Muda Pidana Khusus Kejaksaan Agung Hendarman Supandji [baca: Presiden Memanggil Menteri dan Calon Menteri].Rencana perubahan unsur Kabinet Indonesia Bersatu tampaknya tak mudah bagi Presiden. Beberapa partai tetap bersikukuh agar kader mereka ditaruh di sejumlah pos. Alhasil tarik ulur ini membuat perombakan kabinet mengalami beberapa kali penundaan. Rencana pengumuman Senin nanti pun masih belum pasti karena hingga kini belum ada pernyataan resmi.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)

No comments: