Thursday, August 23, 2007

Anwar: Keuangan BP Migas Ibarat Neraka Langit Ketujuh

Wahyu Daniel - detikfinance



Jakarta - Badan Pengawas Keuangan (BPK) menilai laporan BP Migas sangatlah buruk. Ketua BPK Anwar Nasution pun menyebutnya sebagai laporan keuangan 'neraka ketujuh'.

Hal tersebut disampaikan Ketua BPK Anwar Nasution usai rapat paripurna DPD di Gedung DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (23/8/2007).

"Baru tadi dibicarakan, buruk sekali laporannya itu. Makanya itu diberikan advers. Advers itu merupakan audit yang paling jelek. Kalau neraka, itu lapisan ketujuh itu," ujar Anwar dengan nada tinggi.

Anwar mempertanyakan kenapa BP Migas tidak menyewa akuntan yang baik untuk mengaudit laporan keuangannya.

"Masa BP Migas kan punya anggaran di luar APBN dalam dolar yang dipungut dari kontraktor minyak itu. Masa enggak bisa sewa akuntan yang baik," ujar Anwar kesal.

Perhitungan cost recovery yang dilakukan BP Migas menurut Anwar kurang optimal bagi anggaran negara. Dan negara malah dirugikan karena harus membayar cost recovery yang tidak perlu.

"Pemerintah dapat apa? Itu kan garong namanya itu. Kalaupun pemerintah dapat 80 persen, tapi remah-remahnya saja. Itu kan namanya kurang ajar itu. Jadi kalau everything under the sun masuk ke dalam cost, ya sisanya tinggal sedikit lagi. Ya jadi 80 persen masuk pemerintah, 20 persen negara. Makanya itu enggak bener," ujarnya.

BP Migas menggunakan sistem akuntansi yang digunakan BPKP? "Justru BPKP itu yang bodoh," ujarnya.

BP Migas sudah mengirim surat untuk bertemu dengan BPK, sementara Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro sudah datang langsung ke BPK.

"Beliau itu sangat positif dalam hal ini," ungkap Anwar. (ddn/qom)

No comments: