Sunday, August 19, 2007

NU Siap Tantang Khilafah

Minggu, 19/08/2007 17:51 WIB

Steven Lenakoly
- DetikSurabaya

Surabaya - Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan sikap khilafah merupakan gerakan yang berusaha membentuk negara tandingan. Demi negara ini, NU siap menghadapi kelompok khilafah.

Pernyataan ini dilontarkan oleh Ketua PWNU Jatim Ali Maschan Moesa kepada wartawan seusai membuka peresmian Student Crisis Center (SCC) Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama, Minggu (19/8/2007) siang di Gelora Pantjasila jalan Indragiri.

Menurutnya gerakan khilafah merupakan gerakan yang ingin membuat negara tandingan dari negara Indonesia. Karena arti dari khilafah adalah negara Islam. Sementara itu Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang beragam.

"Menurut NU bentuk negara seperti saat ini adalah bentuk final," tuturnya bersemangat.

Lantas ia mencontohkan ketika Piagam Jakarta dibentuk tanggal 22 Juni 1945 silam. Dalam pertemuan piagam yang menjadi jiwa dari Pancasila, Wahid Hasyim unsur dari NU menyatakan bahwa pasal mengenai syariat Islam harus dihapus karena tidak sesuai dengan keberagaman bangsa ini.

Ternyata, keinginan Wahid Hasyim untuk membatalkan poin tersebut seirama dengan perwakilan dari Indonesia Timur yang juga keberatan dengan pasal tersebut. Akhirnya pada pasal itu dihapuskan.

"Sebenarnya intinya sama saja, mereka ingin membentuk negara Islam. Sementara kami tidak bisa menerima pandangan seperti itu." tegasnya.

Ali menjelaskan permasalahan yang dihadapi negara Indonesia bukan terletak pada bentuk negara melainkan pada internal negara. Sehingga yang harus dibenahi adalah internal negara bukan dengan cara mengganti bentuk negara. (stv/mar)

No comments: