Tuesday, September 04, 2007

Hendy Bela Diri dengan 6 Rekor Muri & 4 Penghargaan Presiden

Arfi Bambani Amri - detikcom

Jakarta - Menonjolkan prestasi sepertinya sudah menjadi cara membela diri para terdakwa korupsi. Jika Rokhmin Dahuri membanggakan prestasi selama menjadi menteri, Hendy Boedoro ikut pula membanggakan prestasi Kendal di bawah pimpinannya.

Hendy menyebutkan 8 perubahan yang terjadi Kendal, 4 penghargaan Presiden SBY untuknya, dan 6 rekor Muri yang dipecahkan di Kendal selama dia menjadi Bupati selama 2 periode (2000-2005 dan 2005-2010).

Demikian diungkapkan kakak kandung Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah Murdoko itu dalam pledoinya di Pengadilan Tipikor, Jl HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (4/9/2007).

Penghargaan presiden meliputi:
a. penghargaan dari presiden tentang kesehatan
b. penghargaan presiden tentang pembina olahraga terbaik
c. penghargaan presiden tentang pemukiman nelayan
d. penghargaan dari presiden tentang pemberantasan buta aksara.

"Rekor Muri meliputi senam poco-poco yang diikuti 125 ribu orang, gandeng tangan terpanjang sepanjang 41 kilometer, pawai sepeda ontel yang diikuti 35 ribu orang, jagung bakar terpanjang, vespa terbesar di Indonesia dan gitar terbesar dan terkecil di Indonesia," kata Hendy.

8 Perubahan yang dibuat Hendy di Kendal adalah, pertama, meningkatnya pendapatan asli daerah selama 5 tahun dari Rp 10 miliar menjadi Rp 50 miliar. Kedua, pelayanan kesehatan gratis di seluruh puskesmas Kabupaten Kendal.

Ketiga, pelayanan satu atap yang meliputi pembebasan biaya pembuatan KTP dan akte kelahiran. Keempat, realisasi dana pendidikan 20 persen dari APBD sehingga biaya pendidikan SD dan SMP gratis.

Kelima, "Dijadikannya Kabupaten Kendal menjadi kawasan ekonomi khusus, yang di Indonesia hanya ada 5 daerah seperti halnya Batam," kata Hendy.

Keenam, penataan pemukiman nelayan Kendal dengan penyediaan 5 hektar lahan secara gratis. Ketujuh, setiap kepala desa/lurah mendapat bantuan satu unit motor secara gratis. Terakhir, kedelapan, meningkatnya DAU desa dari Rp 60 juta per tahun menjadi Rp 100 juta per tahun.

"Hal-hal tersebut di atas telah membuktikan saya selaku bupati mempunyai komitmen yang kuat terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Jabatan bupati bukanlah satu-satunya tujuan saya, melainkan adalah sarana saya untuk mengabdi dan mencurahkan pikiran dan tenaga untuk kesejahteraan masyarakat Kendal," kata Hendy.

"Dengan segala apa yang terurai di atas, saya mohon dengan segala kerendahan hati kepada yang mulia majelis hakim agar berkenan membebasakan saya dari segala tuntutan hukum," tandas Hendy menutup pledoi pribadinya. (aba/nrl)

(news from cache) - Reload from Original

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/04/time/132023/idnews/825463/idkanal/10

No comments: