Wednesday, September 05, 2007

JK Sensi Soal Saudagar, Lebih Baik Bikin Disertasi Balasan

2007-09-05 15:34:00

Niken Widya Yunita - detikcom

Jakarta - Tanggapan JK soal disertasi Akbar Tandjung yang menyebutnya sebagai saudagar dianggap sebagai bentuk sensitivitas. Bila tidak suka, JK disarankan lebih baik membuat disertasi balasan.

"Kalau tidak sependapat, harus membuat disertasi yang lain," ujar pengamat politik dari LIPI Syamsudin Haris saat dihubungi detikcom, Rabu (5/9/2007).

Dia menilai pernyataan JK terlalu sensitif. Sebab pernyataan dalam disertasi Akbar merupakan pernyataan ilmiah dan akademis.

Syamsudin pun melihat indikasi konflik Akbar selaku mantan Ketua Umum Partai Golkar dan JK yang menggantikan posisi Akbar itu sudah lama terjadi, namun tidak terekspos.

"Jadi itu kan sudah lama dalam munas yang lalu. Kebetulan muncul dalam konflik disertasi," jelasnya.

Soal usulan agar Akbar dipanggil DPP Golkar untuk memberikan klarifikasi, Syamsudin menganggap hal tersebut sudah di luar konteks. "Itu kan hanya disertasi, tandasnya.

Dalam disertasi doktornya, Akbar mengutip tulisan pengamat politik Indonesia Dirk Tomsa dari Universitas Tazmania, Australia. Disebutkan, terpilihnya JK sebagai Ketua Umum Partai Golkar menunjukkan Partai Golkar dipenuhi orang yang berorientasi pada kekuasaan. JK termasuk sebagai komponen saudagar dalam Munas Golkar di Bali.

Munas tersebut merupakan momen Akbar 'disingkirkan' JK. Menanggapi disertai Akbar, JK balas menyentil. Menurut JK, tidak ada larangan saudagar memimpin parpol. (nik/sss)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/05/time/153447/idnews/826046/idkanal/10

No comments: