Sunday, September 02, 2007

Celoteh Amien tentang Sepak Bola, Migas dan Nasionalisme

2007-09-02 17:15:00

Ramdhan Muhaimin - detikcom

Jakarta - Sepak bola dan migas, berujung pada 1 hal, nasionalisme. Namun, apa beda nasionalisme sepak bola dan migas di Indonesia?

Perbedaan itu dipaparkan Ketua Majelis Penasihat Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais ketika memberikan sambutan dalam Silaturahmi Nasional Eksekutif dan Legsilatif DPW dan DPD PAN se-Indoensia, di Hotel Sahid Jaya, Jl Jenderak Sudirman, Jakarta, Minggu (2/9/2007).

"Di salah satu koran Timur Tengah, disebutkan adanya nasionalime yang luar biasa dari suatu bangsa. Nasionalisme itu muncul saat Piala Asia yang lalu," tutur Amien.

Tak ada satu negara pun di planet bumi ini, lanjut Amien, yang memiliki nasionalisme seperti bangsa itu. "Bangsa itu adalah Indonesia yang mendukung sepak bolanya dengan sangat luar biasa," imbuh Amien.

Hal yang bertolak belakang diperlihatkan bangsa Indonesia ketika aset-asetnya dikuasai negara asing.

"Indosat dijual kepada Singapura, kita tenang-tenang saja. Ketika kontrak karya migas lebih menguntungkan pihak asing, kita tenang-tenang saja. Ketika Singapura mendikte kita melalui DCA, kita juga tenang-tenang saja," keluh guru besar UGM ini.

Lantas, Amien pun mencoba menanyakan fenomena tersebut kepada mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

"Kata Anwar itu nasionalisme yang dangkal. Tapi menurut saya, itu nasionalisme yang keblinger," imbuh eks capres ini.

Nasionalisme di Indonesia sudah tidak memiliki arah yang jelas. Untuk itu, perlu re-thinking nasionalisme yang mendasar, supaya bangsa ini punya masa depan yang lebih bagus.

"Selain itu, harus ada pergantian kepemimpinan. Diganti dengan kepemimpinan yang lebih fresh, kreatif, dan penuh keberanian," kata dia.

Indonesia juga butuh pemimpin yang harus bebas dan mandiri dari dikte, baik dari dalam maupun dari luar.

"Kita juga harus menghilangkan mentalitas inlander, yaitu melihat orang asing lebih baik, lebih arif, lebih tinggi, dan lebih bagus dari kita," tutur eks Ketua MPR ini.
(nwk/nrl)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/02/time/171505/idnews/824577/idkanal/10

No comments: