Thursday, September 06, 2007

Mantan Sekda Jabar Dijebloskan ke LP Sukamiskin

2007-09-06 17:39:00

Erna Mardiana - detikcom

Bandung - Mantan Sekda Pemprov Jawa Barat periode 1994-1998, Ragam Santika, dijebloskan ke Sukamiskin setelah permohonan kasasi JPU diterima oleh Mahkamah Agung (MA). Ragam terkena kasus korupsi APBD sebesar Rp 17 miliar.

Kepala Kejari Bandung, Chuck Suryo Sumpeno mengatakan, berdasarkan surat keputusan kasasi dari MA 8 Januari 2007 yang diterima Kejari 4 September, diputuskan permohonan kasasi JPU diterima. Ragam bahkan divonis lebih lama 6 bulan dari keputusan Pengadilan Negeri (PN) Jawa Barat yakni 1,5 tahun.

"Jadi keputusan kepada narapidana ini sudah in kracht (berkekuatan hukum tetap). Vonisnya 2 tahun dipotong masa tahanan dalam kota 6 bulan," kata Chuck di kantornya, Jl Jakarta, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/9/2007).

Proses eksekusi terhadap Ragam berjalan lancar. Tanpa menunggu jemputan dari kejaksaan, Ragam berinisiatif mendatangi kantor Kejari sekitar pukul 14.00 WIB. Dia didampingi kuasa hukumnya Budi Gunawan.

"Saya berterima kasih sekali kepada narapidana karena sudah bersikap kooperatif," ujar Chuck.

Ragam terlibat kasus tindak pidana korupsi pengucuran dana APBD ke Yayasan Saung Kadeudeuh. Selaku ketua, Ragam tidak menyetorkan anggaran dari APBD itu kepada yayasan. Dia malah memasukan dana tersebut ke rekening anaknya.

Akibatnya perbuatannya, Ragam dinilai telah merugikan negara Rp 17 miliar. Dalam persidangan, PN Bandung menjatuhkan hukuman 1,5 tahun. Karena dinilai jauh lebih ringan dari tuntutannya, JPU kemudian melakukan banding.

Namun Pengadilan Tinggi Jawa Barat menguatkan putusan PN Bandung. Kembali tidak puas, JPU kemudian mengajukan kasasi ke MA. (ern/djo)

http://jkt1.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/09/tgl/06/time/173914/idnews/826636/idkanal/10

Komentar:

-Aneh kenapa korupsi 17 milyar hanya dihukum 2 tahun, itupun dipotong masa tahanan kota Kalau di di tahan dalam lingkung kota bandung wah enak dong, diBandung kan banyak tempat wisata. Kenapa ada peristiwa ini?



No comments: