Sunday, September 09, 2007

Jadi Capres, Mega Tunggu Suara Rakyat

JAKARTA, (PR).-
Meski dipastikan menjadi satu-satunya calon presiden dari PDIP, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri belum menyampaikan kesediaannya. Pencalonan Megawati sebagai presiden masih menanti suara rakyat. Yang terpenting bagi Mega saat ini adalah penguatan dan perbaikan kinerja partai.

Hal tersebut dikatakan Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu) PDIP, Taufiq Kiemas di sela-sela Rapat Kerja Nasional II PDIP di Pekan Raya Jakarta, Sabtu (8/9). “Ibu Megawati masih menunggu sinyal dari rakyat,” kata Taufik Kiemas, yang juga suami Megawati.

Hal senada juga disampaikan Ketua Fraksi PDIP Tjahyo Kumolo. Hingga saat ini calon presiden dari PDI Perjuangan masih Megawati karena sosoknya dianggap pantas untuk memimpin bangsa Indonesia. “Kalau partai jelas memutuskan beliau (Megawati). Sekarang kita hargai beliau untuk menyatakan ya atau tidak secara resmi,” ujarnya.

Tjahyo mengatakan, Megawati sedang menimbang syarat yang diajukannya untuk dapat dicalonkan, yaitu PDIP harus menjadi partai yang solid, memiliki kesempatan untuk menang pada Pemilu 2009, mampu menambah jumlah suara pendukung, serta faktor regional dan nasional. “Tahun 2004 kita mendapatkan 18,9 juta suara, sementara jumlah anggota kita 11,6 juta,” kata Tjahyo.

Sekjen PDIP Pramono Anung mengatakan, seluruh cabang PDIP telah menyatakan dukungannya terhadap calon tunggal Megawati. “Tidak ada satu pun daerah yang menolak pencalonan ini. Mungkin kalau saya boleh sombong, PDIP adalah satu-satunya partai yang sangat realistis. Dari riset dan polling, yang bisa menyaingi SBY cuma Mega. Kita tidak mau mengajukan calon yang tidak berpeluang kalau SBY maju lagi,” katanya.

Karena belum juga memberikan jawaban, dalam Rakernas II PDIP kali ini, kader PDIP akan kembali meminta kesedian Mega untuk dicalonkan. “Dia (Mega -red.) mau lihat dulu kekuatan riil PDIP dalam Rakornas PDIP 10 September yang akan menghadirkan 15.000 pengurus dari seluruh Indonesia,” lanjut Pram.

Menurut dia, jika Mega menilai partai sudah solid hingga level pengurus anak cabang (PAC), jawaban kesediaan jadi capres baru akan diberikan. Megawati belum memberikan kata akhir dalam aspirasi pencalonan dan hanya berkata, “Sudahlah, kamu benahi sampai benar. Saya ingin lihat kesungguhan `anak` saya.”

Jika sampai akhir Rakernas Senin (10/9) belum ada keputusan dari Megawati, hal tersebut akan dilanjutkan pada Rakernas di Makassar Desember 2007. Rakernas II tidak hanya merumuskan capres, tetapi juga menjadi mekanisme penjaringan cawapres 2009. PDIP menjamin cawapres mudah disiapkan.

“Rakernas adalah salah satu mekanismenya. Kalau Ibu Mega sudah waktunya menyanyi ‘Bagimu Negeri’ dan ‘Maju tak Gentar’, proses mendapatkan cawapres itu sangat gampang,” kata Pramono. (A-75)***

No comments: